Berita Terbaru

Trend Minggu Ini

Advertisement

Dianggap ajarkan terorisme, Bangladesh larang siaran TV Zakir Naik

Pemerintah Bangladesh sejak akhir pekan lalu melarang siaran televisi kabel yang menampilkan ceramah Zakir Naik. ulama asal India itu dianggap mempromosikan ide-ide mendukung terorisme. Satu tersangka aksi terorisme penyerangan kafe di Ibu Kota Dhaka, mengaku tergerak membunuh warga asing karena anjuran Zakir Naik.

"Peace TV tidak konsisten dengan nilai-nilai masyarakat Muslim, Al-Quran, Sunnah, Hadis, Konstitusi Bangladesh, budaya, adat istiadat dan ritual Bangladesh," kata Hasanul Haq, Menteri Komunikasi dan Informasi Bangladesh seperti dilansir Times of India, Kamis (14/7).

Naik memiliki channel televisi kabel khusus berisi ceramah-ceramahnya tentang perbandingan agama. saluran itu bernama Peace TV, populer di Asia Selatan, termasuk Bangladesh.

Tak sekadar melarang siaran ceraham televisi Naik, Bangladesh juga memeriksa 28 sekolah yang memakai nama 'Peace'. Sekolah-sekolah itu dikhawatirkan menerima dana hibah dari yayasan milik Naik.

"Jika sekolah dengan nama yayasan Peace benar-benar mengikuti paham Zakir Naik, maka pengelola akan mendapat sanksi," kata pejabat kementerian pendidikan dalam jumpa pers di Dhaka kemarin.

Naik, ulama 50 tahun asal Mumbai, populer di kalangan umat Islam dunia karena sering menggelar ceramah perbandingan antar agama. Dia kerap memojokkan umat agama selain Islam saat berpidato. Salah satu rekaman khotbahnya secara terbuka mendukung aktivitas Al Qaidah. Naik dilarang memberi ceramah di Malaysia, Kanada, dan Inggris.

Lima pelaku serangan kafe di Dhaka yang menewaskan 22 orang pada 1 Juli lalu diketahui adalah orang terpelajar. Satu pelaku yang tertangkap mengaku dia dan rekannya kerap mengikuti khotbah Zakir Naik. Serangan di kafe penuh wisatawan asing itu menjadi aksi terorisme terburuk sepanjang sejarah Bangladesh.

Post Comment

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda