Berita Terbaru

Trend Minggu Ini

Advertisement

ISIS akui panglima perang mereka tewas dibom AS

Menteri Urusan Perang Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) Omar al Shishani telah terbunuh dalam pemboman udara di dekat kota Mosul, Irak. Tewasnya sang panglima dikonfirmasi langsung oleh militer Amerika Serikat, Otoritas Irak, dan juga para aktivis pemantau HAM setempat.

Seperti diberitakan majalah TIME, Kamis (14/7), pada Maret kemarin sudah beredar laporan al Shishani yang berusia 30-an telah tewas akibat sejumlah luka akibat serangan udara Amerika Serikat.

Setelah beberapa bulan spekulasi, baru dua hari lalu tabloid propaganda ISIS, Aamaq, melaporkan jika al Shishani menjadi seorang "martir" di kota al Shirqat, dekat Mosul, ketika membantu menghentikan kampanye miiliter terhadap ISIS di kota tersebut.

Al Shishani punya julukan Omar si Chechen, karena dia dulunya adalah militan asal Chechnya, Rusia. Aamaq tidak menjelaskan lebih detail di mana sang panglima dikubur.

Pendukung ISIS yang berduka dilaporkan memberi sanjung puji kepada al Shishani lewat media sosial dan jaringan pesan Telegram.

ISIS kehilangan berturut-turut pemimpin politik maupun petinggi pasukan tempur. Selain Omar si chechen, rang nomor dua dalam jajaran militan khilafah bernama Abdur Rahman Mustafa al-Qaduli, biasa dipanggil Haji Imam turut tewas saat rombongan mobilnya dibom oleh pesawat drone AS.

"Kami secara sistematis berusaha melumpuhkan semua petinggi kabinet ISIS," kata Ash carter, Menteri Pertahanan AS dalam jumpa pers beberapa hari lalu.

Post Comment

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda